“Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS.
31:13)
Tiada kata seindah do'a dan nasehat yang berguna, Lukmanul Hakim adalah seorang hamba pilihan Allah, yang dianugerahi banyak hikmah dan rahasia kehidupan. Pada Anaknya Lukmanul Hakim memberi Nasehat, yang sarat makna dan rahasia kehidupan, semoga jadi panutan..
1.
Wahai Anakku yang kusayangi,..Ketahuilah
sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam di
dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu dengan sampan yang
bernama taqwa, isinya iman dan layarnya adalah tawakkal kepada Allah SWT.
2.
Wahai anakku yang kusayangi .. Sesungguhnya
orang-orang yang selalu menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka
dirinya akan mendapat perjuangan dari Allah. Orang yang insyaf dan sadar telah
menerima kemuliaaan dari Allah.
3.
Wahai anakku yang kusayangi ...Orang yang
merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadah dan taat kepada Allah, maka
dia bertawadhu' kepadaNya. Dia akan lebih taat kepada Allah dan selalu berusaha
menghindari maksiat.
4.
Wahai anakku yang kusayangi... Seandainya
orang tuamu marah kepadamu (karena kesalahanmu) maka marahnya orang tuamu itu
adalah bagaikan pupuk bagi tanaman.
5.
Wahai anakku yang kusayangi ... Jauhkanlah
dirimu dari berhutang karena sesungguhnya berhutang itu bisa menjadikan dirimu
hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
6.
Wahai anakku yang kusayangi ..selalu
berharap kepada Allah tentang segala sesuatu yang menyebabkan dirimu tidak
durhaka kepada Allah. Takutlah kepadaNya dengan sebenar takut, tentulah engkau
akan terlepas sifat putus asa dari rahmat Allah SWT
7.
Wahai anakku yang kusayangi ...Seorang
pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercaya orang dan
seseorang yang telah bejat akhlaknya akan senantiasa melamunkan hal-hal yang
tidak benar, ketahuilah memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih
mudah dari mengembalikan nama baik atau kehormatan.
8.
Wahai anakku yang kusayangi ..Engkau telah
merasakan betapa berat memindahkan batu itu dan besi yang amat berat tetapi
akan berat lagi dari semua itu, adalah apabila kamu mempunyai tetangga yang
jahat.
9.
Wahai anakku yang kusayangi ...Janganlah
sekali-kali engkau mengirimkan seorang yang bodoh menjadi utusan. Jika tidak
ada orang yang cerdas dan pintar, sebaiknya dirimu sendiri yang menjadi utusan.
10.Wahai
anakku yang kusayangi ...makanlah makanan bersama orang-orang yang bertakwa dan
musyawarahkanlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara memohon nasihat
kepadanya.
No comments:
Post a Comment