sekarang aku malah bingung
malu menyebut nama setelah lahir cinta
takut-takut nama akan menjadi belati
menghunusku dalam…
ahh, cerita sang pengecut kembali terukir
haruskah seperti itu?
pengecut ditandai dengan katakan tidaknya cinta
haruskah seperti itu?
pengecut adalah mereka-mereka yang tidak punya malu
lantas kemana sabda nabi,
saat dia berkeras kata:
“jika sudah tidak punya malu, maka lakukanlah sesukaku”
kemana?
matikah kata itu ditelan jaman?
atau telah menjadi pasir yang tersapu ombak
salahkah bila aku malu?
salahkah bila nama itu hanya terkata dalam relung
salahkah bila nama tak pernah terucap
ini karena malu
bukan karena aku pengecut
maaf teman,
aku bukan pengecut
terlalu salah engkau menduga
No comments:
Post a Comment