tadi saya baru je menghadiri kuliah agama selepas selesai solat tarawikh...alhamdulillah i gain something valuable and i want to share in this entry...
sebenarnya kita tak digalakkan gelak keterlaluan...may be pada seseytengah orang anggap perkara ini remeh..tapi perkara ini besar bagi orang yang mengambil islam sebagai cara hidupnya...
terdapat 3 peristiwa yang menunjukkan perangai bergelak tawa itu tidak di galakkan oleh junjungan besar nabi s.a.w...
pertama:
dari Ibn Umar r.a. berkata: "Pada suatu hari Nabi Muhammad s.a.w. keluar kemasjid, tiba-tiba ada orang berbicara-bicara sambil tertawa, maka Nabi Muhammad s.a.w. berhenti didepan mereka dan memberi salam lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingati yang merosak kelazatan." Sahabat bertanya: "Apakah yang merosakkan kelazatan itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Mati."
kedua
ketika Nabi Muhammad s.a.w. keluar melihat orang-orang sedang tertawa gelak-gembira, maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda kepada mereka: "Ingatlah demi Allah yang jiwaku ditanganNya andaikan kamu mengetahui sebagaimana yang aku ketahui nescaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis."
ketiga
sewaktu nabi keluar lalu melihat orang-orang sedang gelak ketawa sambil berbicara-bicara, maka Nabi Muhammad s.a.w. memberi salam dan berkata: "Sesungguhnya Islam ini pada mulanya asing dan akan kembali asing, maka untung bagi orang-orang yang asing pada hari kiamat." Ditanya: "Siapakah orang-orang asing itu pada hari kiamat?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Ialah mereka yang memperbaiki dimasa kerosakan manusia." (Yakni jika manusia telah rosak moralnya (akhlak) maka mereka tetap memperbaiki akhlak mereka.)
oleh itu kepada saya dan kawan2 yang suka bergelak kuat2...jom pakat kita kawal gelak kita...hihihi
berbalik kepda ramadhan al-mubarak...bulan ramadhan merupakan bulan rahmat dan tanda kasih Allah nkepada umat Nabi Muhammad s.a.w
Rasulullah pernah bersabda bahwa puasa adalah perlindungan, dan perlindungan ini akan bisa dirasakan selama manusia bisa memaknai nilai-nilai puasa yang dijalankannya.
Allah berfirman:"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS Al Baqoroh:183).
tetapi sedarkah kita sekarang kita sudah berada dalam lingkungan 10 malam terakhir...di mana dalam malam2 terakhir ini terdapatnya satu malam di panggil malam lailatul qadar dimana malam ni terbaik dari 1000 bulan...mari kita muhasabah...dimana tahap tingkatan amalan puasa kita
Puasa ada tingkatan tertentu, dan tingkatan tersebut hanya diri kita sendirilah yang boleh mengukurnya. Tingkatan tersebut antara lain puasa umum, puasa khusus, dan puasa khusus yang dikhususkan.ini ni sebut di dalam kitab ihya ulumuddin yang di karang oleh imam syafie...
Puasa umum disini adalah puasa dhohiriah, sebagaimana yang telah kita jalankan yaitu dengan menahan lapar, dahaga, juga menahan diri dari mengikuti hawa nafsu.
Puasa khusus adalah menahan pendengaran, pendangan, lisan, tangan, kaki dan seluruh anggota badan kita untuk tidak mengerjakan kemaksiatan. Misalnya menahan telinga kita untuk tidak mendengarkan kebohongan, atau menahan pandangan mata kita untuk tidak melihat hal-hal yang mendorong diri kita untuk berbuat kemaksiatan, serta menahan lisan kita untuk tidak berkata bohong pada orang lain. Berapa banyak kebohongan yang kita lakukan tanpa kita sadari baik itu bohong yang bersifat sepele maupun besar. Dan sebagainya.
Puasa khusus yang dikhususkan adalah puasa hati, yaitu puasa hati dari memperturutkan diri untuk memikirkan hal-hal duniawi, menahan diri dari untuk tetap istiqomah hanya memikirkan Allah dan selalu mengingatnya, jika mendapatkan kenikmatan maka tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur dan jika mendapatkan musibah tidak pernah mengeluh, selain hanya berkata "sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada-Nya kita akan kembali". Inilah derajat tertinggi dari puasa.
Kembali pada diri kita sendiri,dimana tahap kita dan dimana kita ingin meletakkan tahap diri kita...
selamat beramal~
sebenarnya kita tak digalakkan gelak keterlaluan...may be pada seseytengah orang anggap perkara ini remeh..tapi perkara ini besar bagi orang yang mengambil islam sebagai cara hidupnya...
terdapat 3 peristiwa yang menunjukkan perangai bergelak tawa itu tidak di galakkan oleh junjungan besar nabi s.a.w...
pertama:
dari Ibn Umar r.a. berkata: "Pada suatu hari Nabi Muhammad s.a.w. keluar kemasjid, tiba-tiba ada orang berbicara-bicara sambil tertawa, maka Nabi Muhammad s.a.w. berhenti didepan mereka dan memberi salam lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingati yang merosak kelazatan." Sahabat bertanya: "Apakah yang merosakkan kelazatan itu?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Mati."
kedua
ketika Nabi Muhammad s.a.w. keluar melihat orang-orang sedang tertawa gelak-gembira, maka Nabi Muhammad s.a.w. bersabda kepada mereka: "Ingatlah demi Allah yang jiwaku ditanganNya andaikan kamu mengetahui sebagaimana yang aku ketahui nescaya kamu sedikit tertawa dan banyak menangis."
ketiga
sewaktu nabi keluar lalu melihat orang-orang sedang gelak ketawa sambil berbicara-bicara, maka Nabi Muhammad s.a.w. memberi salam dan berkata: "Sesungguhnya Islam ini pada mulanya asing dan akan kembali asing, maka untung bagi orang-orang yang asing pada hari kiamat." Ditanya: "Siapakah orang-orang asing itu pada hari kiamat?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Ialah mereka yang memperbaiki dimasa kerosakan manusia." (Yakni jika manusia telah rosak moralnya (akhlak) maka mereka tetap memperbaiki akhlak mereka.)
oleh itu kepada saya dan kawan2 yang suka bergelak kuat2...jom pakat kita kawal gelak kita...hihihi
berbalik kepda ramadhan al-mubarak...bulan ramadhan merupakan bulan rahmat dan tanda kasih Allah nkepada umat Nabi Muhammad s.a.w
Rasulullah pernah bersabda bahwa puasa adalah perlindungan, dan perlindungan ini akan bisa dirasakan selama manusia bisa memaknai nilai-nilai puasa yang dijalankannya.
Allah berfirman:"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS Al Baqoroh:183).
tetapi sedarkah kita sekarang kita sudah berada dalam lingkungan 10 malam terakhir...di mana dalam malam2 terakhir ini terdapatnya satu malam di panggil malam lailatul qadar dimana malam ni terbaik dari 1000 bulan...mari kita muhasabah...dimana tahap tingkatan amalan puasa kita
Puasa ada tingkatan tertentu, dan tingkatan tersebut hanya diri kita sendirilah yang boleh mengukurnya. Tingkatan tersebut antara lain puasa umum, puasa khusus, dan puasa khusus yang dikhususkan.ini ni sebut di dalam kitab ihya ulumuddin yang di karang oleh imam syafie...
Puasa umum disini adalah puasa dhohiriah, sebagaimana yang telah kita jalankan yaitu dengan menahan lapar, dahaga, juga menahan diri dari mengikuti hawa nafsu.
Puasa khusus adalah menahan pendengaran, pendangan, lisan, tangan, kaki dan seluruh anggota badan kita untuk tidak mengerjakan kemaksiatan. Misalnya menahan telinga kita untuk tidak mendengarkan kebohongan, atau menahan pandangan mata kita untuk tidak melihat hal-hal yang mendorong diri kita untuk berbuat kemaksiatan, serta menahan lisan kita untuk tidak berkata bohong pada orang lain. Berapa banyak kebohongan yang kita lakukan tanpa kita sadari baik itu bohong yang bersifat sepele maupun besar. Dan sebagainya.
Puasa khusus yang dikhususkan adalah puasa hati, yaitu puasa hati dari memperturutkan diri untuk memikirkan hal-hal duniawi, menahan diri dari untuk tetap istiqomah hanya memikirkan Allah dan selalu mengingatnya, jika mendapatkan kenikmatan maka tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur dan jika mendapatkan musibah tidak pernah mengeluh, selain hanya berkata "sesungguhnya kita adalah kepunyaan Allah dan kepada-Nya kita akan kembali". Inilah derajat tertinggi dari puasa.
Kembali pada diri kita sendiri,dimana tahap kita dan dimana kita ingin meletakkan tahap diri kita...
selamat beramal~
No comments:
Post a Comment